BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup
memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan
diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara
mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas
sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan
yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap
makanan mempunyai kandungan gizi yang
berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain
adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.Pada umumnya
bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient
yang diperlukan tubuh.Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil.Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam
menu makanan kita.
1.2 Tujuan
· Untuk
mengetahui zat-zat yang terkandung dalam berbagai bahan makanan
1.3 Alat / Bahan
NO.
|
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Tabung
reaksi
|
1
|
2
|
Gelas
kimia
|
1
|
3
|
Spritus
(bunsen)
|
1
|
4
|
Mortal
|
1
|
5
|
Penjepit
tabung
|
1
|
6
|
Pipet
tetes
|
1
|
7
|
Rak
tabung reaksi
|
1
|
NO
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Lugol
|
Secukupnya
|
2
|
Bioret
(CuSO4 1% danNaOH 10%)
|
Secukupnya
|
3
|
Fehling
A dan Fehling B
|
Secukupnya
|
4
|
Air
|
Secukupnya
|
5
|
Kertas
Buram
|
Secukupnya
|
6
|
Berbagai
bahan makanan (putih telur, nasi,
nugget goreng,ubi,susu,wortel,melon,gula)
|
Secukupnya
|
1.4 Langkah Kerja
Membuat Larutan Makanan
1.
Menumbuk sampel bahan makanan yang kering dan padat
dengan menggunakan mortal sampai menjadi halus.
2.
Kemudian, memberi sedikit air dan aduk sehingga terbentuk
semacam larutan.
3.
Memasukkan setiap satu sampel larutan bahan makanan
dengan menggunakaan pipet tetes ke dalam tiga tabung reaksi (A,B dan C) yang
masing – masingnya setinggi 1 cm
Uji Amilum
1.
Memasukkan 2 tetes larutan lugol kedalam tabung reaksi A
2.
Mengamati perubahan warna apa dalam larutan lugol.
(Larutan lugol berwarna
biru tua terhadap reaksi amilum).
Uji
Glukosa
1.
Memasukkan 5 tetes larutan Benedict kedalam tabung reaksi
B, kemudian di kocok agar homogen.
2.
Memanaskan tabung reaksi tersebut di atas api pada bunsen
dengan menggunakan penjepit tabung reaksi, lebih kurang selama 1 menit.
3.
Mengamati perubahan warna pada larutan Benedict.
(Larutan Benedict berwarna
merah bata terhadap reaksi glukosa).
Uji
Protein
1.
Memasukkan 3 tetes larutan Biuret kedalam tabung reaksi
C, kemudian mengocok agar homogen.
2.
Amatilah perubahan warna pada larutan Biuret.
(Larutan
Biuret berwarna ungu terhadap reaksi protein)
Uji Lemak
1.
Berilah satu atau dua tetes sampel larutan makanan pada
kertas buram,biarkan hingga kering.
2.
Amatilah bekas tetesan sampel larutan makanan pada kertas
buram ,biarkan hingga kering. (Kertas
buram menjadi transparan atau bernoda pada bekas tetesan terhadap reaksi lemak)
Lakukan uji kandingan zat makanan seperti
langkah pengerjaan diatas untuk sampai larutan makanan yang
berbeda.kemudian,masukkanlah data – data yang kalian peroleh dalam bentuk suatu
table.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Makanan
Makanan adalah bahan yang biasanya berasal
dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga
dan nutrisi.Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan
mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita
dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik
otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan
dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi
tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
2.2 Kandungan Zat Pada Makanan
a.
Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan
besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan
oksigen.Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul
gula sederhana.Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjangsertabercabang-cabang.Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan
sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh.Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin.Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh.Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting
dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan
mengikat protein dan lemak.
b.
Amilum
Pati atau amilumadalah karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak
berbau.Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.Pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda.Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket.Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi.Penjelasan untuk gejala ini belum pernah
bisa tuntas dijelaskan.
c. Gula (Glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama
bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per
gram.Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida,
terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi
ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran
darah melalui saluran pencernaan.Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi
bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang
menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang
menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan
dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.
Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinyamenjadi glukosa.
d. Protein
Protein (akar kata
protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor.Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.Kebanyakan protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara.Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
e. Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang
menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat
pada suhu ruang.Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang
dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen
2.3 Reagen Penguji Makanan
a.
Biuret
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H5N3O2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang
bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air
panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga
senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH3. Berbagai
turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi
biuret , larutan biru yang mengubah
violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak
benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
b.
Benedict
Reagen benedict digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi
gula. Hal ini termasuk semua monosakarida dan disakarida, laktosa, dan maltosa.
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan
dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini Cu2+ tereduksi menjadi Cu+.
Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
c.
Lugol
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol
yang merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk
deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. Telah digunakan lebih jarang
untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion
iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk
tujuan ini.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
Tabel
I Hasil Reaksi/ Perubahan Warna
Jenis
Bahan Makanan
|
Reaksi/perubahan
warna
|
||
Lugol
|
Benedict
|
Biuret
|
|
Putih Telur
|
Ungu
|
Ungu
|
Ungu
|
Susu
|
Biru tua
|
Merah bata
|
Biru
|
Nuget goreng
|
Biru tua
|
Merah bata
|
Ungu
|
Wortel
|
Tetap Kuning
|
Merah bata
|
Ungu
|
Melon
|
Biru tua
|
Merah bata
|
Biru
|
Nasi
|
Biru tua
|
Merah bata
|
Ungu
|
Nasi yang telah dikunyah
|
Biru tua
|
Merah bata
|
Ungu
|
Tabel II Hasil Uji Kandungan Makanan
Jenis
Bahan Makanan
|
Hasil
Uji Makanan
|
||
Amilum
|
Glukosa
|
Protein
|
|
Putih Telur
|
+
|
+
|
+
|
Susu
|
+
|
+
|
-
|
Nuget goreng
|
+
|
+
|
+
|
Wortel
|
+
|
+
|
+
|
Gula
|
+
|
+
|
_
|
Melon
|
_
|
+
|
_
|
Nasi
|
_
|
+
|
+
|
Nasi yang telah dikunyah
|
+
|
+
|
+
|
Tabel III Hasil Uji Lemak Makanan
Jenis
Bahan Makanan
|
Hasil
Uji Lemak
|
|
Noda
pada Kertas
|
Lemak
|
|
Putih
Telur
|
Bernoda
|
+
|
Susu
|
Bernoda
|
+
|
Nuget
goreng
|
Bernoda
|
+
|
Wortel
|
Tidak Bernoda
|
-
|
Melon
|
Tidak Bernoda
|
-
|
Nasi
|
Tidak Bernoda
|
-
|
Nasi
yang telah dikunyah
|
Tidak Bernoda
|
-
|
Lilin
|
Bernoda
|
+
|
Catatan :
Hasil Uji makanan diisi tanda (+) Jika ada tanda
kandungan zat yang di uji (adanya noda transparan pada kertas buram untuk uji
lemak) dan tanda ( - ) jika tidak ada.
3.2 Gambar Hasil Pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada
kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
1.
Lugol digunakan untuk
menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila
makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat.Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
2.
Biuret adalah reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung
protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung.
3.
Reagen Benedict berfungsi
untuk menguji kandungan glukosa dalam suatu zat makanan. Apabila setelah
ditetesi benedict,
makanan/ sari makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi berwarna
merah bata.
4.
Kertas buram adalah bahan
penguji pada kandungan lemak.Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi
sangat cocok untuk pengujian ini.Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di
tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar
sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji Putih Telur
Ø Uji amilum, putih telur di tetesi dengan
reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila
memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Ø Uji protein, putih telur mengandung protein
karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict
kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan
perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.
Ø Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram dan
dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih
telur tidak mengandung lemak.
Uji
Susu
Ø Pada uji amilum, susu di tetesi dengan reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti susu tidak
mengandung amilum.
Ø Uji protein, susu setelah di tetesi dengan
reagen biuret ternyata tidak menghasilkan perubahan warna. Hal itu berarti
pisang ambon tidak mengandung protein.
Ø Uji glukosa, susu yang ditetesi dengan reagen
benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus reaksinya berubah warna
menjadi merah bata. Maka susu mengandung glukosa.
Ø Uji lemak, susu yang dioleskan pada kertas
buram dan dijemur di bawah sinar matahari menghasilkan kertas buram yang dapat
diterawang. Maka, hal tersebut menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
Uji
Nugget Goreng
Ø Uji amilum,
nugget yang sudah dihaluskan kemudian di tetesi dengan reagen lugol, bereaksi
dan menghasilkan warna biru kehitaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa nugget
mengandung amilum.
Ø Uji protein, nugget yang sudah dihaluskan
kemudin ditetesi reagen biuret. Setelah bereaksi, nugget yang sudah ditetesi
reagen biuret menghasilkan warna unggu.Hal ini menunjukkan bahwa nugget
mengandung protein.
Ø Uji glukosa, nugget yang sudah dihaluskan
kemudian ditetesi reagen benedict. Setelah itu dibakar di atas pembakar
spritus.Ternyata, percobaan percobaan tersebut menghasilkan warna merah
bata.Hal ini menunjukkan bahwa nugget mengandung glukosa.
Ø Uji lemak, nugget yang sudah dihaluskan
kemudian dioleskan pada kertas buram. Ternyata percobaan tersebut menghasilkan
kertas buram yang meninggalkan noda transparan.Hal ini menunjukkan bahwa nugget
tersebut mengandung lemak.
Uji
Wortel
Ø Uji amilum, wortel yang sudah dihaluskan
kemudian ditetesi dengan larutan lugol. Ternyata, percobaan tersebut
menghasilkan warna agar biru kehitaman.Hal ini menunjukkan bahwa wortel
mengandung amilum.
Ø Uji protein, wortel yang sudah dihaluskan
kemudian ditetesi reagen biuret. Ternyata, percobaan tersebut tidak
menghasilkan warna ungu.Hal ini menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
protein.
Ø Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian
di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan
warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.
Ø Uji lemak, wortel yang sudah dihaluskan
kemudian dioleskan pada kertas buram. Ternyata percobaan tersebut tidak
menghasilkan noda transparan pada kertas buram.Hal ini menunjukkan bahwa wortel
tidak mengandung lemak.
Uji
Melon
Ø
Uji
amilum, melon yang sudah dihaluskan kemudian ditetesi dengan larutan lugol
berubah warna menjadi agak biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa melon
mengandung amilum.
Ø
Uji
protein, melon yang sudah dihaluskan dan telah ditetesi reagen biuret tidak
menghasilkan perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa melon tidak mengandung
protein.
Ø
Uji
glukosa, melon yang sudah dihaluskan dan telah ditetesi reagen benedict
kemudian dibakar di atas pembakar spritus. Ternyata, percobaan tersebut menghasilkan warna merah bata.Hal ini
menunjukkan bahwa melon mengandung glukosa.
Ø
Uji
lemak, melon yang sudah dihaluskan kemudian dioleskan pada kertas buram.
Ternyata, percobaan tersebut tidak meninggalkan noda transparan.Hal ini
menunjukkan bahwa melon tidak mengandung lemak.
Uji Nasi
Ø
Uji
amilum, nasi yang sudah dihaluskan ditetesi dengan larutan lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman.Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung amilum.
Ø
Uji
protein, nasi tidak mengandung protein. Karena, setelah ditetesi reagen biuret
tidak menghasilkan perubahan warna.
Ø
Uji
glukosa, nasi yang sudah dihaluskan ditetesi reagen benedict. Kemudian, dibakar
di atas pembakar spritus.Ternyata, percobaan tersebut menghasilkan warna merah
bata.Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung glukosa.
Ø
Uji
lemak, nasi yang sudah dihaluskan kemudia dioleskan pada kertas buram.Ternyata,
percobaan tersebut tidak meninggalkan noda transparan.Hal ini menunjukkan bahwa
nasi tidak mengandung lemak.
Uji Nasi yang telah dikunyah
Ø Uji amilum, nasi yang telah dikunyah yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung amilum.
Ø Uji protein, nasi yang telah dikunyah mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.
Ø Uji glukosa, nasi yang telah dikunyah ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak
mengandung glukosa.
Ø Uji lemak, nasi yang telah dikunyah yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung
lemak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Saran
Perlu
dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengujian kandugan zat makanan lain yang
mengandung zat amilum, protein, glukosa, lemak. Sebaiknya lebih teliti dalam
memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang telah dipanaskan.
5.2 Simpulan
Setelah
kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen
lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan
yang mengandung protein. Reagen
benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosa sedangkan kertas buram digunakan unuk
mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Bahan
makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amilum.
Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna
menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung
protein. Bahan makanan yang didenan reagen benedict dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi
merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan
maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan
tepung kanji. Bahan makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong
dan pisang ambon. Bahan makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe,
dan tepung kanji, putih telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung
lemak antara lain : santan kelapa dan kuning telur.
Dalam
satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai
lebih dari dua nutrisi.Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan
lemak.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar